Buah pala atau Myristica fragrans adalah salah satu rempah-rempah yang telah lama dikenal dan digunakan dalam berbagai tradisi kuliner di dunia. Dengan aroma yang khas dan rasa hangat yang unik, pala sering digunakan sebagai bumbu penyedap dalam aneka hidangan, baik manis maupun gurih. Di Indonesia sendiri, buah pala bukan hanya bagian dari warisan budaya rempah, tetapi juga menjadi komoditas ekspor penting sejak zaman penjajahan.
![]() |
Pohon buah pala |
Baca juga : Kemiri Untuk Bahan Masakan Yang Kaya Akan Manfaat
Mengenal Buah Pala
Buah pala berasal dari pohon Myristica fragrans, tanaman tropis hijau abadi yang berasal dari Kepulauan Banda di Maluku, Indonesia. Tanaman ini bisa tumbuh hingga 10–20 meter dan menghasilkan buah berwarna kuning pucat yang akan pecah saat matang, memperlihatkan biji di dalamnya yang terbungkus oleh selaput merah terang bernama fuli atau mace. Secara umum, ada dua bagian utama dari buah pala yang digunakan dalam kuliner:
- Biji pala (nutmeg): bagian keras di dalam buah yang diparut atau digiling menjadi bubuk, digunakan sebagai bumbu penyedap dalam berbagai masakan.
- Fuli (mace): selaput merah yang menyelimuti biji pala, memiliki aroma yang lebih lembut dan juga digunakan sebagai bumbu, meskipun lebih jarang.
Buah pala memiliki rasa hangat, sedikit manis, dengan aroma harum yang khas. Inilah yang membuatnya populer dalam berbagai jenis masakan mulai dari sup, kue, kari, hingga minuman tradisional. Selain itu, dalam sejarah perdagangan rempah dunia, pala menjadi salah satu rempah paling dicari dan bernilai tinggi, bahkan menjadi alasan utama berbagai kekuatan kolonial datang ke Nusantara berabad-abad silam.
![]() |
Buah pala |
Kandungan Nutrisi dan Senyawa Aktif dalam Buah Pala
- Karbohidrat: Sumber energi utama bagi tubuh.
- Serat: Berperan dalam menjaga kesehatan pencernaan dan membantu mengontrol kadar gula darah.
- Protein: Penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.
- Lemak: Sumber energi cadangan dan membantu penyerapan vitamin larut lemak.
- Kalsium: Penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
- Fosfor: Berperan dalam pembentukan tulang dan gigi, serta fungsi seluler lainnya.
- Zat besi: Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia.
- Vitamin C: Antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
- Minyak atsiri: Mengandung berbagai senyawa seperti sabinena, 4-terpineol, dan miristisin yang memberikan aroma khas pada pala. Minyak atsiri juga memiliki sifat antibakteri dan antijamur.
- Flavonoid: Senyawa antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
- Saponin: Memiliki potensi sebagai antibakteri dan antijamur.
- Alkaloid: Beberapa jenis alkaloid dalam pala memiliki sifat farmakologis seperti antiinflamasi dan analgesik.
- Asam oleanolat: Senyawa yang memiliki sifat antivirus dan dapat meredakan gejala flu.
Baca juga : Jintan (Cuminum cyminum)
Fungsi Buah Pala dalam Dunia Bumbu dan Masakan
Buah pala, baik biji maupun kulitnya, memiliki peran penting dalam dunia bumbu dan masakan. Biji pala berfungsi sebagai rempah yang memberikan aroma harum dan rasa hangat pada berbagai hidangan, sementara kulit buah pala dapat dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap dan bahan tambahan dalam minuman fungsional
Berikut adalah beberapa fungsi buah pala dalam dunia bumbu dan masakan:
1. Bumbu Penyedap:
Aroma dan Rasa:
Pala memberikan aroma khas dan rasa hangat yang khas pada masakan, baik hidangan gurih maupun
manis.
Penguat Rasa:
Biji pala dapat berfungsi sebagai penguat rasa alami pada berbagai masakan, seperti gulai, kari,
semur, dan hidangan daging lainnya.
Pengganti Garam:
Beberapa orang menggunakan pala sebagai pengganti garam, terutama pada hidangan yang tidak
memerlukan rasa asin yang kuat.
2. Bahan Tambahan pada Minuman:
Wedang dan Minuman Hangat:
Pala sering ditambahkan pada minuman hangat seperti wedang, teh, atau kopi untuk memberikan rasa
hangat dan aroma yang khas.
Minuman Segar:
Pala juga dapat digunakan dalam minuman segar seperti es pala, jus pala, atau sirup pala.
3. Bahan dalam Kue dan Makanan Manis:
Kue dan Roti: Pala sering ditambahkan pada adonan kue dan roti untuk memberikan aroma dan rasa
yang khas.
Manisan: Kulit buah pala dapat diolah menjadi manisan yang lezat.
4. Manfaat Kesehatan:
Meredakan Nyeri Sendi:
Pala memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan nyeri sendi.
Membantu Pencernaan:
Pala dapat membantu melancarkan pencernaan dan mengatasi masalah pencernaan seperti
sembelit.
Meningkatkan Kualitas Tidur:
Aroma pala yang menenangkan dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut:
Sifat antibakteri pada pala dapat membantu membersihkan bakteri penyebab masalah mulut seperti gigi berlubang.
5. Penggunaan Lain:
Industri Obat-obatan: Pala juga digunakan dalam industri obat-obatan karena memiliki berbagai
manfaat kesehatan.
Kosmetik: Beberapa produk kosmetik juga memanfaatkan pala sebagai bahan tambahan.
Dengan berbagai manfaatnya, buah pala menjadi rempah yang sangat penting dalam dunia kuliner dan memiliki potensi besar dalam pengembangan produk makanan dan minuman, menurut beberapa artikel kuliner dan kesehatan.
Manfaat Tambahan dari Penggunaan Pala Sebagai Bumbu
- Menstimulasi nafsu makan.
- Membantu pencernaan (efek karminatif).
- Efek menenangkan (digunakan dalam minuman tradisional).
- Potensi antimikroba dalam mengawetkan makanan.
Risiko dan Efek Samping Penggunaan Buah Pala
Penggunaan buah pala, baik biji maupun fuli (kulit biji), dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya. Meskipun umumnya aman dalam jumlah kecil, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan mual, pusing, kebingungan, dan halusinasi. Pada dosis yang lebih tinggi, pala dapat menjadi racun dan menyebabkan masalah pencernaan, detak jantung tidak teratur, hingga gangguan saraf pusat.
Efek Samping dan Risiko Penggunaan Berlebihan Buah Pala:
Efek Samping Umum:
- Mual, pusing, mulut kering, kebingungan, halusinasi.
- Efek Samping Serius:
Masalah pencernaan, detak jantung tidak teratur, gangguan saraf pusat, bahkan kematian jika tidak ditangani. - Risiko Toksisitas:
Biji pala bisa menjadi racun jika dikonsumsi berlebihan karena mengandung senyawa myristicin, menurut Tempo.co. - Dosis Berbahaya:
Konsumsi 2 sendok teh (5 gram) pala bubuk sekaligus dapat menyebabkan efek racun, seperti yang dilaporkan Halodoc. - Efek Halusinogenik:
Senyawa myristicin dan safrole dalam biji pala dapat memberikan efek halusinogenik pada dosis 5-8 mg atau sekitar dua biji pala.
Peringatan:
- Hindari konsumsi pala dalam jumlah besar.
- Jika mengalami efek samping setelah mengonsumsi pala, segera konsultasikan dengan dokter.
- Bagi penderita diabetes, perlu waspada terhadap berbagai jenis makanan, termasuk pala, dan selalu konsultasikan dengan dokter terkait konsumsi pala.
- Meskipun pala dapat memberikan manfaat kesehatan seperti menjaga kesehatan gigi, meningkatkan suasana hati, dan membantu kualitas tidur, penting untuk mengonsumsinya dalam batas wajar.
Kesimpulan
Buah pala adalah bumbu klasik yang kaya rasa dan manfaat, tetapi perlu digunakan dengan bijak. Mengetahui kandungan dan risikonya membuat penggunaan pala jadi lebih tepat dan aman.
0 comments:
Post a Comment